Tragedi Kejadian di Dalam Stadion
Sebanyak 19 fans tewas akibat rubuhnya tembok stadion saat Pantai Gading menghadapi Malawi. Sepanjang sejarah sepakbola, sudah ratusan nyawa melayang sia-sia dalam stadion.
Kesembilanbelas orang yang kehilangan nyawa tersebut disebabkan rubuhnya salah satu tembok di Stadion Houphouet-Boigby, Abidjan, Senin (30/3/2009) dinihari WIB. FIFA sendiri hingga kini masih menyelidiki bencana tersebut.
Berikut beberapa bencana yang terjadi di dalam stadion dan meminta korban nyawa suporter.
Lima, Peru (24 Mei 1964): Sebanyak 318 prang terbunuh dan 500 lainnya mengalami cedera akibat kericuhan yang terjadi di National Stadium.
Buenos Aires, Argentina (23 Juni 1968) : 74 nyawa melayang dan 150 orang mengalami cedera akibat berhimpitan saat suporter mencoba keluar dari stadion.
Glasgow, Skotlandia (2 Januari 1971) : Sejumlah 66 orang meninggal dunia dan 140 lainnya mengalami cedera saat tembok pembatas di Ibrox Stadium rubuh saat pertandingan hampir selesai.
Moscow, Rusia (20 Oktober 1982) : Dilaporkan 340 nyawa melayang dalam laga Liga Champions setelah fans mencoba memasuki kembali stadion dan saling berhimpitan dengan fans lainnya.
Bradford, Inggris (11 Mei 1985) : 56 orang terbunuh saat sebatang rokok menyulut api pada tribun penonton yang terbuat dari kayu dan kemudian memicu kebakaran.
Brussels (29 Mei 1985) : Ini merupakan salah satu peristiwa kelam paling terkenal dalam sejarah sepakbola modern yang kemudian disebut sebagai Tragedi Heysel. Sebanyak 39 fans tewas sebelum laga final Liga Champions antara Liverpool kontra Juventus akibat penyerbuan Liverpudlian terhadap Juventini. Menyusul kejadian tersebut, klub Inggris dijatuhi sanksi cekal di kompetisi Eropa selama lima tahun.
Katmandu, Nepal (12 Maret 1988) : Setidaknya 93 orang meninggal dunia dan lebih dari 100 lainnya mengalami cedera saat fans berusaha keluar dari pintu stadion yang terkunci menyusul datangnya hujan es yang disertai angin kencang.
Sheffield, Inggris (15 April 1989) : Sebanyak 96 fans Liverpool tewas dalam peristiwa yang kemudian dikenal sebagai Tragedi Hillsborough menjelang laga semifinal Piala FA antara Liverpool kontra Nottingham Forest.
Guatemala City (16 Oktober 1996) : 84 orang tewas dan 150 lainnya mengalami cedera akibat fans yang saling berdesakan jelang laga kualifikasi Piala Dunia.
Harare, Zimbabwe (9 Juli 2000) : 13 fans tewas setelah polisi menembakkan gas air mata pada fans dalam upaya menghindarkan melebarnya kerusuhan yang terjadi.
Johannesburg, Afrika Selatan : 43 orang terbunuh sementara 155 orang mengalami cedera saat fans mencoba memaksa masuk ke dalam stadion yang sudah terisi penuh.
Accra, Ghana (9 May, 2001) : Setidaknya sebanyak 123 orang tewas akibat saling berdesakan setelah polisi gas air mata ke tribun penonton sebagai aksi balasan setelah penonton lebih dulu melemparkan botol dan kursi ke dalam lapangan. Peristiwa ini disebut-sebut sebagai bencana terburuk dalam stadion yang terjadi di Afrika.
Abidjan, Pantai Gading (29 Maret 2009) : Ribuan orang memaksa masuk menyaksikan laga Pantai Gading menghadapi Malawi yang menyebabkan rubuhnya salah satu sisi stadion dan meminta korban 19 orang tewas sementara lebih dari 100 lainnya mengalami luka-luka. (Sumber Detiksport)
Kesembilanbelas orang yang kehilangan nyawa tersebut disebabkan rubuhnya salah satu tembok di Stadion Houphouet-Boigby, Abidjan, Senin (30/3/2009) dinihari WIB. FIFA sendiri hingga kini masih menyelidiki bencana tersebut.
Berikut beberapa bencana yang terjadi di dalam stadion dan meminta korban nyawa suporter.
Lima, Peru (24 Mei 1964): Sebanyak 318 prang terbunuh dan 500 lainnya mengalami cedera akibat kericuhan yang terjadi di National Stadium.
Buenos Aires, Argentina (23 Juni 1968) : 74 nyawa melayang dan 150 orang mengalami cedera akibat berhimpitan saat suporter mencoba keluar dari stadion.
Glasgow, Skotlandia (2 Januari 1971) : Sejumlah 66 orang meninggal dunia dan 140 lainnya mengalami cedera saat tembok pembatas di Ibrox Stadium rubuh saat pertandingan hampir selesai.
Moscow, Rusia (20 Oktober 1982) : Dilaporkan 340 nyawa melayang dalam laga Liga Champions setelah fans mencoba memasuki kembali stadion dan saling berhimpitan dengan fans lainnya.
Bradford, Inggris (11 Mei 1985) : 56 orang terbunuh saat sebatang rokok menyulut api pada tribun penonton yang terbuat dari kayu dan kemudian memicu kebakaran.
Brussels (29 Mei 1985) : Ini merupakan salah satu peristiwa kelam paling terkenal dalam sejarah sepakbola modern yang kemudian disebut sebagai Tragedi Heysel. Sebanyak 39 fans tewas sebelum laga final Liga Champions antara Liverpool kontra Juventus akibat penyerbuan Liverpudlian terhadap Juventini. Menyusul kejadian tersebut, klub Inggris dijatuhi sanksi cekal di kompetisi Eropa selama lima tahun.
Katmandu, Nepal (12 Maret 1988) : Setidaknya 93 orang meninggal dunia dan lebih dari 100 lainnya mengalami cedera saat fans berusaha keluar dari pintu stadion yang terkunci menyusul datangnya hujan es yang disertai angin kencang.
Sheffield, Inggris (15 April 1989) : Sebanyak 96 fans Liverpool tewas dalam peristiwa yang kemudian dikenal sebagai Tragedi Hillsborough menjelang laga semifinal Piala FA antara Liverpool kontra Nottingham Forest.
Guatemala City (16 Oktober 1996) : 84 orang tewas dan 150 lainnya mengalami cedera akibat fans yang saling berdesakan jelang laga kualifikasi Piala Dunia.
Harare, Zimbabwe (9 Juli 2000) : 13 fans tewas setelah polisi menembakkan gas air mata pada fans dalam upaya menghindarkan melebarnya kerusuhan yang terjadi.
Johannesburg, Afrika Selatan : 43 orang terbunuh sementara 155 orang mengalami cedera saat fans mencoba memaksa masuk ke dalam stadion yang sudah terisi penuh.
Accra, Ghana (9 May, 2001) : Setidaknya sebanyak 123 orang tewas akibat saling berdesakan setelah polisi gas air mata ke tribun penonton sebagai aksi balasan setelah penonton lebih dulu melemparkan botol dan kursi ke dalam lapangan. Peristiwa ini disebut-sebut sebagai bencana terburuk dalam stadion yang terjadi di Afrika.
Abidjan, Pantai Gading (29 Maret 2009) : Ribuan orang memaksa masuk menyaksikan laga Pantai Gading menghadapi Malawi yang menyebabkan rubuhnya salah satu sisi stadion dan meminta korban 19 orang tewas sementara lebih dari 100 lainnya mengalami luka-luka. (Sumber Detiksport)
0 comments:
Post a Comment